Monday, October 17, 2011

Saya dan air..


Pernah merasakan kesulitan air??
Kalo ditanya begitu bisa saya pastikan hampir sepanjang hidup ga pernah kesulitan air. Tapi hari ini kenyataannya berbeda. Tidak setetes pun air yangkeluar dari keran, awalnya santai, lama kelamaan bingung, kok airnya ga naik-naik. Stress!! Cucian seminggu penuh belom di cuci, kamar belom di pel, masakan emak belom kelar, cucian piring numpuk, tidaaaaak..
Ternyata kekurangan air itu ga enak, ga enak sama sekali. Mau mandi mikir, mau minum mikir, mau pipis mikir, mau pup apalagi, pokoknya penggunaan air yang ga penting dihindari. Dan belum lagi kekurangn air yang melanda di rumah ini menyebabkan tingginya tingkat sensifitas, senggol bacok semua, termasuk saya!
Air menjadi sumber kehidupan yang utama buat manusia, saya pun sudah tau itu sejak dulu, sejak kecil, tapi kok ya setelah usia nyaris seperempat abad ini baru bisa ngerasain syukur atas air yang berlimpah.
Beberapa hari yang lalu baru balik dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, salah satu propinsi di Indonesia yang gersang kekurangan air, sampai ada salah satu brand yang kegiatan corporate social responsible membantu warga yang kekurangan air, ini kali kedua saya berkunjung ke Kupang, keadaannya masih sama gersang dan berbatu. Celetuk punya celutuk, saya bertanya kepada pak supir dari mobil yang disewa kantor "pak kalo iklan aq*a itu di daerah mana, kok rasanya disini saya ga kekurangan air?" pak supir " itu daerah Soe" dan saya kira hanya akan jadi obrolan biasa saja. Hening, belum ada empati terhadap saudara-saudara disana. Mungkin kalo ada yang ingat di iklan tersebut ada percakapan seorang anak begini "sumber air su dekat, jadi bisa bantu ibu jaga adik" atau "sumber air sudah dekat bisa, jadi bisa bantu ibu jaga adik". Yah malang memang, hidup jauh dari sumber air, karena memang air adalah unsur utama kehidupan, manusia merupakan kesatuan dari air, yang dua pertiga dari tubuhnya pun terdiri dari cairan. Bayangkan saja betapa sulitnya kalo mau pipis mesti mikir dulu ada air atau ga, apalagi mau pup dan kegiatan manusiawi lainnya. Dan bagaimana anak- anak di NTT tersebut? Kebersihannya, perkembangannya, pikiran saya melayang terbang bersama anak - anal kecil di NTT sana, bagaimana bisa tumbuh sehat kalau sumber air jauh.
Ya.. kekurangan air hari ini membuat saya belajar, banyak belajar, membuat saya belajar berempati dengan keadaan saudara-saudara di belahan bumi manapun yang kekurangan air, yang kelaparan, yang jauh dari keamanan, yang terancam. Saya sadar begitu banyak kemudahan yang sudah Allah SWT berikan dalam hidup ini yang seringkali luput dari syukur.

Air, udara adalah kemudahan yang diberikan Allah SWT yang sering luput dari syukur..
Alhamdulillah hari ini ada tetangga yang bersedia membagi airnya, sehingga kami bisa nyuci piring, masak dan sedikit mencuci, mudah-mudahan kekurangan air ini bukan karena hujan yang jarang datang di bumi jakarta, mudah-mudahan hanya karena pompa air yang rusak..mudah-mudahan..